Ada beberapa jenis konjungsi yang ada di dalam bahasa, namun konjungsi temporal adalah jenis konjungsi yang paling sering digunakan. Hal itu tidak mengherankan sebab jenis konjungsi ini memang paling membawa manfaat tinggi. Apa sajakah ciri-ciri dari konjungsi ini?
Contents
Beberapa Ciri-Ciri Konjungsi Temporal
Bisa Ditempatkan dengan Bebas
Ciri-ciri pertama yang dimiliki oleh jenis konjungsi ini yaitu penempatannya yang cenderung lebih bebas dibandingkan dengan jenis konjungsi lain. Penulis dapat menempatkannya dimana saja, baik itu di tengah, akhir, ataupun awal kalimat. Hal itu lebih fleksibel dan membuat penulis merasa lebih bebas dalam menaruhnya pada kalimat tertentu.
Contoh konjungsi temporal yang biasa dipakai yaitu kata sementara, apabila, sambil, sejak, selama, dan lain-lain. Semua kata itu bisa ditaruh pada lokasi yang bebas dan tidak terikat dengan aturan tertentu.
Menghubungkan Kalimat dengan Unsur Waktu
Konjungsi ini mampu menghubungkan kalimat dengan unsur waktu. Hal tersebut memiliki arti bahwa konjungsi ini tidak boleh digunakan pada kalimat yang memang tidak memiliki relevansi dengan segi waktu apapun.
Berfungsi Sebagai Subjungtif
Subjungtif atau modus yang mampu menegaskan tentang kemungkinan objektif juga menjadi salah satu ciri khas dari jenis konjungsi ini. Dengan begitu, maka kalimat atau paragraf yang dihasilkan akan semakin mudah untuk dibaca dan dipahami.
Bertindak Sebagai Tautan
Selanjutnya, konjungsi ini bertindak sebagai sebuah pihak yang menjadi tautan. Dalam artian bahwa konjungsi menjadi kata yang mengaitkan antara kalimat induk dengan klausa yang ada di dalamnya. Hal tersebut akan membantu pihak pembaca untuk mengetahui relasi antara kalimat induk dengan klausa secara mudah tanpa merasa kebingungan.
Nah, itu dia ciri-ciri kalimat konjungsi temporal yang dapat menjadi referensi bagi Anda ketika sedang menulis cerita atau karya tulis ilmiah. Karena karya yang dihasilkan harus mampu dipahami oleh pembaca, maka penggunaan konjungsi tentu akan mempermudah proses tersebut. Terlebih, karya tulis ilmiah harus ditulis sedemikian rupa agar pihak pembaca memperoleh informasi dengan benar dan tidak kesulitan memahaminya.