Uang Lebih, Mending Nabung Dana Pensiun atau Asuransi Jiwa?

Uang Lebih, Mending Nabung Dana Pensiun atau Asuransi Jiwa?

Jika kamu sudah berusia di atas 40 tahun, maka karir kamu bisa terbilang lebih stabil. Mungkin kamu sudah berkeluarga dan menuju puncak produktivitas, tetapi juga mulai mengalami penurunan stamina dibanding usia 20-an atau 30-an.

Lantas, apa terlalu dini untuk menyiapkan dana pensiun? Bagaimana jika kamu juga tidak mempunyai asuransi jiwa? Kalau begitu, jika kamu mempunyai uang lebih, mending prioritaskan dana pensiun atau asuransi jiwa?

Yuk, bahas bersama!

Asuransi Penting Sebagai Penafkah Utama

Jika kamu merupakan penafkah utama keluarga, baik itu untuk orang tua, pasangan, atau anak kamu, maka tidak diragukan kamu membutuhkan asuransi jiwa.

Pada dasarnya, asuransi jiwa bukan berfungsi untuk melindungi kamu. Tetapi melindungi keluargamu jika sesuatu terjadi padamu sehingga tidak bisa menafkahi lagi. Misalnya mengalami kecacatan atau meninggal dunia.

Memang di satu sisi, kamu tidak akan bisa mencegah kematian. Namun, apa salahnya mengantisipasi? Amit-amit saja, tapi jika kematian kamu mendadak akibat kecelakaan tak terduga. Jika kamu mempunyai asuransi kecelakaan diri yang memberikan santunan jiwa, maka keluargamu tetap bisa terus hidup dengan uang santunan yang ada.

Karena itu, kamu bisa mengambil asuransi jiwa sampai setidaknya anak bungsu mencapai usia mandiri, misalnya 22 tahun. Dengan begitu, keluarga kamu pun terlindungi dari risiko finansial.

Bagaimana dengan Dana Pensiun?

Dana pensiun sama pentingnya dengan asuransi jiwa. Jika asuransi bertujuan untuk melindungi keluarga, dana pensiun bertujuan melindungi kamu setelah sudah tidak produktif.

Namun, menabung dana pensiun demi hidup nyaman tidaklah mudah. Kamu perlu menyiapkannya dari jauh-jauh hari. Maka dari itu, kamu harus mulai membiasakan cicil menabung dari sekarang.

Berikut 5 tips menabung dana pensiun yang bisa kamu terapkan.

  1. Tetapkan target dana pensiun kamu. Jumlah ini bisa kamu sesuaikan dengan gaya hidup kamu dan perkiraan pengeluaran bulanan.
  2. Cari tahu berapa total saldo Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan yang kamu punya sejauh ini, bila ada.
  3. Cek kembali aset kamu. Hal ini bisa berupa investasi yang kamu sudah tanam selama ini, mulai dari emas, saham, reksa dana, hingga properti.
  4. Cari tahu berapa sisa yang perlu kamu tabung. Kamu bisa mengejar kekurangan ini dengan menabung dan menyisihkan untuk investasi. Namun, pastikan kamu sudah mendiversifikasi instrumen investasi, serta menyesuaikan dengan tipe profil risiko kamu.

Jadi, Pentingan Mana?

Keduanya sama penting. Hanya saja berbeda tujuan. Banyak orang memilih untuk mendahulukan asuransi jiwa untuk memastikan keluarga mereka lebih terlindungi. Selain itu, JHT pun pada umumnya sudah bisa memberikan dana pensiun yang mumpuni.

Alternatifnya, kamu juga bisa mencoba mencari asuransi jiwa yang lebih optimal. Dalam arti, preminya tidak terlalu tinggi tapi perlindungannya cukup tinggi. Maka dari itu, kamu bisa memilih asuransi jiwa Super You yang mulai dari Rp30.000-an saja per bulannya. Kamu pun bisa menyesuaikan manfaat yang didapat hingga Rp1.5 miliar lho!

Dengan begitu, kamu bisa tetap menyisihkan uang untuk dana pensiun dan asuransi jiwa. Apa kamu siap melindungi keluarga, serta masa depan kamu?